Rabu, 17 September 2014

Jenis-jenis Kain kaos Polos

Tunggu dulu sejenak saja sebelum Anda memutuskan untuk sablon kaos polos. Penantian yang sejenak ini ada baiknya digunakan untuk memilih jenis kain apa yang akan dijadikan kaos polos. Hal itu bisa jadi sangat penting sebelum Anda mengalami penyesalan akibat keliru memilih kaos oblong.

Jika Anda masih bingung dengan jenis-jenis kaian yang biasanya dipakai sebagai bahan dasar dalam pembuatan kaos oblong, maka ada baiknya menyimak terlebih dahulu artikel ini untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Agar bisa membedakan jenis kaian yang satu dengan yang lainya tak perlu kemampuan khusus, yang diperlukan adalah kepekaan dalam merasakan kualitas bahan tersebut. Pasalnya, untuk bisa membedakannya tinggal mengelus-elus ke dua permuakan bahan tersebut.

Bagaimana, apakah jenis kaian yang dielus terasa halus, agak kasar, kasar, kasar banget. Jika sudah demikian tinggal dicocokkan dengan karekteristik dari bahan tersebut. Adapun karekter dari jenis kain tersebut antara lain:

a.  Cotton Combed

Jika didapat serat benang lebih halus dengan hasil rajutan dan penampilan lebih rata maka dapat disimpulkan bahan tersebut adalah  Katun Combed ( Nama inggrisnya = Cotton Combed ).
Untuk jenis yang satu ini telah mendapat sambutan meriah dari public.  Karena itu, bahan yang jenis ini bisa dikatakan yang paling bagus, No. 1 :cantik biasa di pakai oleh merek kaos international SPYDERBILT, NO FEAR, BILLABONG, GIORDANO, ESPRIT, dan merek-merk lokal seperti JOGER, C59, IEBE, DAGADU. Bahan katun 20’s & 30’s ini sangat umum dipakai para pelaku DISTRO CLOTHING.

b.  Cotton Cardet

Jenis kain yang satu ini bisa secara kualitas bisa dikatakan di bawah dari Cotton Combed. Kerena posisinya yang kedua, maka jika dielus-elus akan terasa  agak kasar  dengan hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata dibandingkan yang pertama, maka bisa diperkirakan jenis bahan ini adalah Katun Carded ( Nama inggrisnya = Cotton Carded ) atau orang-orang menyebutnya semi combed.

Meskipun jenis yang satu ini secara kualitas berada di urutan dua, tapi tak usah kuatir, untuk sifat bahan ini masih mempunyai kesamaan dengan yang pertama, yakni sama bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.

c.    TC ( Teteron Cotton ).

Adapun bahan ini atau dapat dikatakan kurang lembut  dibandingkan dengan pemaparan sebelumnya. Maklumin saja, untuk jenis bahan ini merupakan campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester ( Teteron ) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.

d.  CVC ( Cotton Viscose )


Sama halnya dengan yang sebelumnya, bahan ini dirasa kurang lembut lantaran adanya perpaduan antara Cotton Combed dengan Viscose dengan perbandingan 55% : 45% Viscose.  Kendati demikian, bahan ini juga ada kelebihannya, yakni tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

e.Polyester atau PE

Untuk yang satu  ini sangat berbeda dengan sebelum-sebelumnya, maka untuk kainnya sendiri akan sangat berbeda. Soalnya, Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar